Bang Junaidi, ingin Persijap lebih baik

Persijap Jepara jadi tim kuda hitam di putaran pertama Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009. Itu tak lepas dari polesan Junaidi.

SAAT Junaidi masuk sebagai pelatih Persijap Jepara, orang-orang terkejut. Padahal, Yudi Suryata masih diunggulkan kembali menangani tim berjuluk Laskar Kali Nyamat tersebut.


Apalagi, pelatih asal Masaran, Sragen, itu sukses membawa Persijap menembus Djarum Indonesia Super League (DISL). Tapi, keputusan manajamen Persijap sudah bulat. Junaidi jadi nakhoda baru tim asal Kota Ukir tersebut.

Pertimbangannya, antara lain, Junaidi sudah mengantongi lisensi A sebagai syarat menangani tim di DISL 2008/2009. Apalagi, kontrak pelatih kelahiran Banjarmasin itu dan harganya lebih murah daripada kandidat lainnya, termasuk Yudi Suryata.

"Saya di Jepara terobsesi mencurahkan segala kemampuan untuk membuat tim ini lebih baik. Melatih Persijap menjadi tantangan besar bagi saya karena sebelumnya Persijap berhasil masuk ke DISL. Tentu saya dituntut untuk lebih lagi," ungkap Junaidi sesaat setelah terpilih sebagai pelatih kepala.

Ya, selama ini Junaidi lebih akrab sebagai pelatih di Persiba Balikpapan. Tugas itu sudah dilakoninya hampir selama karirnya, baik sebagai pemain maupun pelatih. Bahkan, saat jadi pelatih, dia hanya sekali keluar dari Tim Beruang Madu -julukan Persiba- saat memoles Persiku Kutai pada 2004.

Selebihnya, sejak 1993, dia sudah memoles Persiba, baik sebagai asisten maupun pelatih kepala. Posisi pelatih junior pun pernah dijabatnya.

"Saya ingin membuktikan bahwa saya pun bisa jadi pelatih kepala," jelas Junaidi.

Hasilnya, pada laga perdana Persijap di pentas DISL, 13 Juli lalu, tim tangguh Persik Kediri dipermalukan di Stadion Gelora Bumi Kartini. Selain itu, hanya Arema yang mampu mengalahkan Isdiantono dkk di kandang pada 19 Juli.

Menariknya, Persiba dibuatnya keluar lapangan dengan tertunduk. Beruang Madu dibantai 1-5 pada pertandingan 9 Agustus.

"Itu pertandingan yang sangat saya tunggu. Plong rasanya bisa membawa Persijap menang dan itu bukti saya bisa memberikan prestasi kepada tim di luar Balikpapan," terangnya.

Apalagi, sebelum pertandingan, pelatih Persiba saat itu, Peter Butler asal Inggris, menganggapnya sebagai murid. Alasannya, Junaidi tahun lalu merupakan asistennya.

Hingga putaran I berakhir, Persijap duduk di posisi ketujuh. Itu lebih bagus daripada dua tim yang sempat disebut sebagai kandidat juara, Persik dan Arema.

"Yang sudah dicapai hingga putaran pertama berakhir sudah bagus. Ke depan, bagaimana pelatih bisa mempertahankan raihan positif, lebih-lebih bisa meningkatkan," ujar Edi Sujatmiko, manajer Persijap.

Di sisi lain, Junaedi punya obsesi ingin membawa Persijap bisa lebih baik daripada musim kompetisi sebelumnya. Obsesi lain yang hendak dia lakukan ialah menjaga permainan bola agar tetap indah dan enak ditonton.

"Bagaimana bisa menampilkan permainan sepak bola dengan menampilkan seni, teknik, dan stamina yang menyatu dalam sebuah pertandingan di lapangan hijau," tandasnya.

BIODATA

Nama: Junaidi

Usia: 44 Tahun

Lisensi Kepelatihan: A

Karir Pemain:

1970-1982: Persisam Samarinda

1983-1992: Persiba Balikpapan

KARIR PELATIH:

1993-1996: Asisten pelatih Persiba

1997-2000: Pelatih Persiba

2001: Pelatih Persiba Junior

2002: Pelatih Persiba

2003: Tim Balikpapan ke Filipina

2004: Persiku Kutai

2004: PON Kaltim di Palembang

2005-2007: Asisten pelatih Persiba

[abdul azis/diq/jawapos]