Derby Jateng tanpa Penonton
SOLO - Polda Jateng tidak mau kompromi. Mereka tetap tidak mengizinkan penonton hadir dalam setiap laga sepak bola, baik Divisi Utama maupun Djarum Indonesia Super League (DISL).
Persis Solo pun harus menjalaninya. Tim berjuluk Laskar Samber Nyawa tersebut bakal menjalani derby Jateng ketika menjamu Persiku Kudus pada Rabu (6/5) dan PSIR Rembang (10/5) di Stadion Sriwedari, Solo, tanpa kehadiran suporter setianya, Pasoepati.
''Surat izin pertandingan Persis sudah turun hari ini (kemarin 4/5),'' ujar Ketua Panpel Persis Kosmas Krisna Murti kemarin.
Turunnya surat izin itu menjawab simpang siur tempat pelaksanaan laga. Sebab, sebelumnya, beredar wacana Persis akan bertanding di Stadion Manahan. Panpel juga berniat mengadakan laga di kota lain, yakni Jogja dan Madiun, jika izin keamanan sulit diperoleh.
Tapi, izin akhirnya dikabulkan oleh Polda Jateng. Dengan catatan, pertandingan digelar tanpa penonton. Catatan ini disetujui panpel demi kelancaran proses pertandingan Persis di musim ini. Sebab, apabila Persis kembali gagal mengadakan laga, BLI (Badan Liga Sepak Bola Indonesia) siap memberikan teguran keras. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan sanksi tambahan.
Krisna menyatakan menerima keputusan itu lantaran Polda Jateng jauh-jauh hari sudah mengeluarkan keputusan melarang setiap penyelenggaraan pertandingan sepak bola selama pemilu. ''Kalau rugi, jelas ada, karena tidak ada pemasukan. Tapi, mau bagaimana lagi, itu sudah ketetapan Polda Jateng,'' lanjut Krisna.
Kini panpel terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengamankan dua laga Persis tanpa dukungan penonton. Panpel akan berupaya keras agar Sriwedari nanti benar-benar steril saat dua laga kandang tersebut dihelat. (im/jpnn/diq)