Risky Novriansyah Rebut Posisi Utama

Kesabaran Risky Novriansyah membuahkan hasil. Pelatih Persijap Suimin Diharja mulai kesengsem dengan pemuda berusia 21 tahun tersebut. Salah satu indikasinya adalah saat turun sebagai starter pada laga Persijap kontra Persiwa, 27 Oktober lalu. Berpasangan dengan Noor Hadi, Risky dua kali merobek gawang lawan.
Konsitensi yang ditunjukkan selama pertandingan juga menjadi indikasi kuat bagi Suimin untuk kembali menurunkannya saat Persijap menjamu Persisam, 10 November mendatang. Meskipun striker asing Gustavo Guti Ribeiro sudah selesai menjalani hukuman akumulasi kartu kuning, namun tampaknya Suimin akan memilih Risky sebagai tandem Gendut Dony di lini penggempur.
Tanda-tanda mengarah ke sana mulai terlihat, dalam sesi-sesi latihan terakhir, Suimin terus mematangkan duet Risky-Gendut Dony. Mengingat, duet ini belum pernah diturunkan dalam tiga laga terakhir di bawah kepelatihan Suimin.
Menurut Suimin, Gendut Dony memiliki jam terbang tinggi dan pengalaman memadai. Penguasaan bolanya sangat baik dan pandai menempatkan diri. Di sisi lain, Risky masih muda dan lebih bertenaga. Dia juga memiliki kecepatan dan bisa membuka ruang untuk pemain lain.
Sehingga, duet dua generasi ini diyakini akan semakin mempertajam lini depan tim. Keduanya bakal saling menutupi kelemahan masing-masing. Ketenangan dan pengalaman Gendut Dony akan menjadi peredam bagi emosi Risky yang terkadang masih meledak-ledak. Sebaliknya, stamina dan kecepatan pada diri Risky akan menutup pergerakan Donny yang tidak secepat dulu lagi.
"Kami akan mematangkan dua pemain ini. Kedua pemain memiliki potensi untuk menjadi duet yang padu dan menguntungkan tim,” tegas Suimin.
Rencananya, Suimin akan memasang duet ini dalam sesi uji coba, Kamis (4/11/2010). Hanya, sampai hari ini belum ada titik temu klub mana yang akan didatangkan. Keinginan Suimin untuk beruji coba dengan Persibo Bojonegoro juga menemui kesulitan.
Wakil Sekretaris Tim Persiap Nurjamil mengatakan, pihaknya masih terus mengupayakan tim sepadan dengan Evaldo Silva dkk. ”Apabila tidak bisa mendapatkan tim LSI atau Divisi Utama, pilihan terakhir adalah sparing partner dengan klub lokal Jepara,” ujar Nurjamil. (sundoyo hardi/sindo)