Level I Hanya untuk 18 Klub

Setelah sempat memutuskan membagi kompetisi kasta teratas menjadi dua wilayah, PSSI akhirnya mengembalikan format kompetisi menjadi hanya satu wilayah. Keputusan itu diambil Komite Eksekutif PSSI dalam rapat di Hotel Crowne Jakarta, semalam.
”Sudah diputuskan untuk kompetisi tetap satu wilayah dengan 18 klub. Untuk klub-klubnya akan diverifikasi ulang,” ujar La Nyalla Mattalitti, anggota Komite Eksekutif.
Format dan jadwal kompetisi memang menjadi salah satu simpul kurewatan PSSI. Sebelumnya, La Nyalla menolak mati-matian penambahan jumlah klub dan perubahan kompetisi menjadi dua wilayah karena dianggap tak sesuai dengan statuta. Dia menyatakan perubahan ini sebenarnya hanya untuk mengakomodasi kepentingan tertentu.
Agustus lalu, Ketua Komite Kompetisi Sihar Sitorus mengumumkan perubahan format kompetisi menjadi dua wilayah. Sebanyak 36 klub dinyatakan lolos verifikasi dan kemudian akan diciutkan menjadi 32 klub. Alasan yang dikemukakan, semua klub yang mendaftar dan lolos verifikasi berhak mengikuti kompetisi, selain mempertimbangkan geografis Indonesia yang luas. Selain Sihar, surat keputusan mengenai perubahan format kompetisi ini ditandatangani Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.
Reaksi Negatif
Keputusan ini pun lantas mendapatkan perhatian miring dari banyak pihak. Kritikus sepak bola Ario Yosia menuturkan, terkait perubahan kompetisi ini, Nurdin Halid selaku pemimpin rezim lama yang banyak dikecam, terlihat lebih baik. Perubahan kompetisi menjadi dua wilayah mengabaikan prestasi klub pada musim sebelumnya.
”Nurdin lebih baik, karena penambahan tim dilakukan sesuai peringkat,” tuturnya ketika itu.
Meski mendapat cap negatif, perwakilan FIFA dan AFC yang sempat datang ke kantor PSSI menyerahkan format kompetisi kepada PSSI. Perkembangan selanjutnya, dua hari lalu Sihar mengatakan, berdasarkan koordinasi yang telah dilakukan dengan AFC, hanya enam klub yang lolos verifikasi sebagai klub profesional.
Keenam klub tersebut adalah PSIS Semarang, Persis Solo, Persikota Tangerang, Persebaya Surabaya, Persibo Bojonegoro, dan Persik Kediri. Keputusan dan pengumuman enam klub ini lagi-lagi menuai reaksi negatif. (J21,wgm-22)