Suimin Pilih Taktik Bertahan

Persijap Jepara memiliki catatan buruk dalam tiga pertemuannya dengan Arema Indonesia di Stadion Kanjuruhan Malang. Evaldo dkk kalah beruntun.
Namun, pelatih Persijap Suimin Diharja mengaku sudah memperlajari gaya bermain Arema di bawah racikan Miroslav Janu. Duel Arema kontra Persibo Bojonegoro di Kanjuruhan, Minggu lalu, dinilai Suimin sebagai pelajaran berharga buat timnya. Persijap akan dijamu Arema di Djarum Indonesia Super League, Rabu besok.
”Saya melatih mulai Sabtu sore. Hanya ada dua simulasi dalam latihan sebelum berangkat ke Malang. Tetapi saya mendapatkan banyak gambaran soal kekuatan dan kelemahan saat mereka menjamu Persibo. Saya anggap ini pelengkap latihan kami yang pendek waktunya,” kata Suimin, kemarin.
Dia menilai Persibo tampil menawan dengan permainan terbukanya. Mereka mengimbangi tuan rumah. Tetapi tim promosi itu sedang berhadapan dengan juara bertahan yang sarat pengalaman.
”Kami mempertimbangkan bermain tidak seterbuka Persibo ketika menghadapi Arema. (Terbuka) itu sangat berisiko. Pertahanan kami harus kompak. Silakan jika kami dinilai memainkan negative football,” tegas pelatih yang gantung sepatu pada 1978 saat memperkuat PSMS Medan dalam usia 24 tahun itu.
Awasi Ridhuan Suimin menyiapkan strategi defensif 5-4-1 untuk meredam kolektivitas Roman Chmelo dkk. Para pemain bertahan yang disiapkan adalah Evaldo Silva, Catur Rintang, Kasiyadi, Anggo Julian Hari, dan gelandang bertahan Enjang Rohiman. Suimin tidak bisa memainkan Ferly La'ala yang terkena akumulasi kartu kuning dan Anam Syahrul karena cedera otot paha. Persijap juga membawa mantan pemain belakang Persiku Kudus, Aris Fandi.
Secara khusus, Suimin menyoroti Anggo yang dinilai lebih tepat membatasi ruang gerak penyerang Arema, M Ridhuan. ”Ridhuan adalah pekerja keras dengan teknik tinggi. Dia sering bergerak di sisi kanan. Kami tidak ingin pemain kami hanya bisa menyusul di belakang gerakan Ridhuan. Anggo bisa menjadi lawannya,” lanjut Suimin.
Hanya saja, dia masih harus membenahi kinerja lini tengahnya yang patah-patah dalam membangun serangan. Pengganti pelatih Divaldo Alves itu menambahkan, timnya butuh sosok pemain yang bisa menjadi penghubung dari belakang ke depan. (H15-43)